Menteri Agama Suryadharma Ali |
Kaum Muslim di Indonesia boleh mengucapkan "Selamat Natal" kepada
kaum Kristiani yang sedang merayakan Natal. Ini bukan untuk ikut ritual
agama Kristen atau Katholik, melainkan wujud toleransi kepada umat
beragama yang berbeda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Ini
(ucapan selamat Natal) boleh, ini bukan ritual. Ini penghargaan atas
sesama kaum beragama dan sesama masyarakat Indonesia," kata Menteri
Agama, Suryadharma Ali, di Jakarta, Senin (24/12/2012).
Beberapa
waktu belakangan ini, mencuat kontoversi seputar wacana ucapan "Selamat
Natal" oleh umat Islam kepada umat Kristiani (Protestan atau Katholik).
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amien, misalnya, pernah
menyatakan, bahkan ucapan itu dianggap haram. Pendapat ini tidak
disetujui sebagian ulama lain karena ucapan itu dinilai sebagai ekspresi
toleransi dan tidak akan menganggu keimanan seorang Muslim.
Suryadharma
Ali mengungkapkan, pendapat bahwa ucapan "Selamat Natal" adalah haram
itu perlu dilihat, apakah pernyataan tersebut sebagai fatwa atas nama
lembaga atau pendapat pribadi. Meski ada pendapat semacam itu,
sebenarnya arus utama masyarakat Muslim di Indonesia tetap merujuk
kepada sikap pemerintah.
"Selama ini pemerintah tidak
mempersoalkan ucapan 'Selamat Natal' atau hari raya agama lain.
Presiden, wakil presiden, dan menteri agama selalu menghargai perayaan
Natal bersama," katanya.
Menurut Suryadharma, ucapan selamat Natal
merupakan wujud toleransi yang selama ini kita bangun di Indonesia.
"Jadi, ucapan Natal itu boleh. Itu penghargaan atas sesama umat
beragama di Indonesia," katanya.
Meski demikian, Menteri Agama
juga menghargai atas adanya pendapat yang berbeda. " Kalau ada yang tak
setuju (dengan sikap pemerintah), kita hormati juga," katanya.
Dia
menjelaskan, dalam hukum Islam, ulama selalu merujuk pada sumber-sumber
hukum, yaitu Al Quran, Sunnah, ijma, dan qiyas. Meski rujukan sama,
ulama yang memiliki kedalaman ilmu dapat mengkaji masalah dengan
pendekatan yang berbeda-beda. Hasilnya juga bisa berbeda.
(Sumber JAKARTA, KOMPAS.com )
0 komentar:
Posting Komentar